Wawancara Sekretaris Seksi Sensual Toge Yang Becek
– vidio bokep.
Karena hal yang sebenarnya tidak saya berikan namun bagaimana sekali lagi karena hobiku juga aku menulis yang saya alami. Pengalaman yang demikian indah, saya berusaha untuk menuliskan kembali serta mengingatnya. Saya di kantor memiliki sekretaris yang bernama Dessy. Memanglah dia senantiasa menemaniku tiap-tiap saya lembur di kantor.
Namun seminggu lalu, Dessy mengeluh karena kelelahen akibat pekerjaan yang semakin banyak, serta karena jadi sekretaris pribadi, dia harus mesti mengetahui usaha kantorku dengan mendalam. Dari situ Dessy terasa ribet untuk merampungkan tugasnya serta tanggung jawabnya. Karena terus-terusan dia mengeluh, oleh karena itu saya memohon dia untuk mencari asisten baru untuk merampungkan pekerjaan.
Dessy sangat senang dan tertarik akan usulku itu dan saya mengijinkannya mencari asisten. Sudah pasti dia tidak juga akan lupa dengan pesanku kalau asistennya mesti bisa memuaskan saya baik pekerjaannya ataupun sexnya.
Dessy hanya tertawa saat mendengar permintaanku itu. Saya juga percaya kalau tidak sangat susah untuk terima sekretaris yang sehebat Dessy luar dalam, sebab saya berani membayar sangat mahal untuk service mereka. Namun yang menarik bagiku yakni peluang untuk menguji mereka dengan segera. Sebab di sinilah selera petualanganku juga akan terpuaskan dengan menggoda beberapa calon sekretaris itu.
Wawancara Sekretaris Seksi Sensual Toge Yang Becek – Cerita Bokep.
Setelah lewat screening yang ketat oleh personalia, Dessy pada akhirnya menyepakati 6 calon asisten yang karenanya disuruhnya saya untuk menguji selekasnya mereka itu. Dessy terus-menerus tersenyum waktu ia bercerita begitu cantiknya beberapa calon sekretaris yang melamar dan tentu saya juga akan bingung untuk memilihnya.
Saya juga hanya tertawa sebab saya percaya pemikiran Dessy sudah ngeres saja. Dalam hati, saya sudah tidak sabar menanti jam makan siang, sebab setelah itu beberapa calon pegawaiku ini juga akan menghadapku.
Waktu saya kembali pada kantor setelah makan siang, kulihat di ruang tunggu sudah berderet duduk beberapa gadis yang semua berdandan rapi. Dari pandangan pertama, saya mengakui kalau mereka rata-rata cantik hanya saja nampaknya bila umurnya masih tetap muda.
Mereka semuanya memandangku dengan penuh berharap sembari berupaya tunjukkan senyum termanis yang mereka miliki. Saya membalas senyum mereka dan selekasnya masuk ke ruanganku. Dessy yang sudah menanti, selekasnya mendatangiku dan bertanya apakah saya sudah siap untuk mulai wawancara.
Wawancara Sekretaris Seksi Sensual Toge Yang Becek – Cerita Bokep.
Saya mengangguk namun kusempatkan untuk ajukan pertanyaan pada Dessy, apakah semua masih perawan. Dessy menjawab kalau perasaan ia ada dua yang masih perawan yakni yang namanya Novi dan Mayang. Dan yang lain nampaknya sudah memiliki pengalaman.
Yang pertama, masuk seseorang gadis menggunakan rok ketat berwarna biru tua, berwajah cantik dengan badan yang tinggi langsing. Dengan penuh hangat ia menjabat tanganku dan duduk di depanku sembari menyerahkan berkas wawancara dari staffku terlebih dulu.
Kubaca namanya yakni Laras. Dia lulusan Akademi Sekretaris yang populer di kota Bandung umurnya baru 21 tahun. Setelah kuketahui jati dirinya, saya tutup map itu dan memandangnya tajam.
Laras memandang pandanganku dengan berani meskipun tetaplah sopan. Saya selekasnya menanyainya dengan beberapa hal yang umum tentang kekuatannya, sesaat mata saya dengan cermat melihat muka dan tubuhnya. Saya kurang suka dengan Laras ini sebab tubuhnya sangat langsing meskipun susunya terlihat cukup montok untuk tubuh selangsing dia.
Setelah dia tidak demikian canggung bicara denganku, saya mulai menempatkan jebakanku, kutawari ia untuk merokok. Laras kaget mendengar tawaranku itu, dengan sangsi ia memandangku. Waktu kukatakan jika dia diizinkan merokok supaya dapat lebih enjoy bicara, baru ia berani ambil sebatang Marlboro yang kusodorkan.
Waktu kutanyakan apakah ia berkeberatan bila saya ajukan pertanyaan beberapa hal yang berbentuk pribadi, ia selekasnya menggelengkan kepalanya tanda tidak keberatan. Saya tersenyum sembari membenarkan dudukku.
“Apakah Laras sudah memiliki pacar?” Laras tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
“Apakah pacar Laras juga tinggal di Bandung?”
“Tidak Pak, pacar saya berada di Jakarta.”
“Oh, maka dari itu Laras kepengen kerja di Jakarta ya?” Laras sekali lagi mengangguk dan tersenyum manis.
“Apakah ini pacar Laras yang pertama atau mungkin terlebih dulu sudah seringkali berpacaran?”
“Sering Pak, namun semua sudah putus sebab nggak pas.”
Saya tersenyum dan ajukan pertanyaan sekali lagi, “Selama berpacaran, apa sajakah yang dikerjakan oleh Laras?”
“Maksud Bapak bagaimana ya?” Laras balas ajukan pertanyaan.
“Maksud saya, apakah hanya sebatas omong-omong, atau mungkin dengan aksi tindakan beda?”
Laras terdiam dan hanya tersenyum mendengar pertanyaanku yang mulai terukur itu.
“Sebagai seseorang sekretaris, Laras mesti dapat menaruh rahasia perusahaan dengan maksimum, jadi untuk Bapak, bila Laras dapat berkata jujur tentang diri Laras, bermakna juga Laras dapat diakui untuk memegang rahasia perusahaan.”
Mendengar itu Laras baru berani menjawab, “Ya terkadang omong-omong, terkadang juga yang lain Pak.”
“Yang yang lain bagaimana?” kejarku, Laras tidak menjawab namun hanya tersenyum saja.
“Apa berciuman?” filmbokepjepang.sex Laras mengangguk.
“Apakah pacar Laras suka meremas-remas toket Laras?” dengan muka sedikit malu Laras mengangguk.
“Kini cobalah jujur pada Bapak ya, apakah Laras sempat terkait sex?” dengan muka yang semakin merah Laras menganggukkan kepalanya.
Kukejar sekali lagi dengan pertanyaan, “Telah dengan berapakah pria Laras terkait sex?”
“Empat orang Pak,”jawab Laras.
Saya tidak sangat terperanjat dengan pernyataan Laras ini, sebab saya tidak sangat tertarik dengan Laras, jadi saya tidak berupaya untuk mengajaknya untuk main. Saya hanya menginginkan mengetahui kondisi Laras luar dalam dan nanti berikan dia uang supaya bila dia tidak kuterima, saya tidak akan dituntutnya.
Dari laci meja saya keluarkan sebandrol uang lima puluh ribu sejumlah 5 juta Rupiah. Saya berkata pada Laras, kalau saya menginginkan lihat ia buka bajunya supaya saya bisa lebih mengetahui ia dengan riil, karenanya juga akan kuberikan uang 5 juta Rupiah yang berada di depannya itu.
Bila kelak dia diterima, uang itu tetaplah jadi kepunyaannya, sedang bila tidak jadi uang itu jadi hadiah dariku. Laras ternganga mendengar perintahku yang tidak sempat didengarnya itu, namun dia betul-betul siap untuk apa pun rupanya. Dengan agak gemetar, ia berdiri dan mulai membuka bajunya satu persatu, saya hanya duduk saja di depannya.
Seperti yang kuduga buah dada Laras cukup montok untuk tubuh cekingnya itu. Ketiaknya juga bersih mulus tanpa ada bulu sehelaipun. Waktu BH-nya dilepaskan, tampaklah buah dadanya yang nampaknya sudah agak mengendur dan penuh dengan kecupan merah. Dari situ saya percaya bila Laras ini suka main.
Waktu Laras buka rok dan sekalian celana dalamnya, kontolku agak tegang juga, sebab selangkangan Laras ditumbuhi dengan bulu yang cukup rimbun. Setelah telanjang, Laras berdiri mematung di depanku sembari tersenyum dan menunduk.
Saya berdiri mendekati dia dan menyentuh susunya yang kurasakan agak empuk begitu pula pantatnya. Waktu kuraba bulu memeknya, Laras merangkulku seperti orang yang kaget.
Saya diam saja, hanya jariku yang mulai menyelusup di antara celah celana dalamnya untuk mencari liang memeknya. Laras mengerang waktu jariku menyentuh klitorisnya, tangannya meremas-remas bahuku tanpa ada berkata apa-apa. Saya terasa semua sudah cukup, jadi saya kembali duduk di kursiku dan kusuruh dia kembali mengenakan pakaiannya.
Setelah kuberikan uang dalam amplop itu, kuucapkan terima kasih dan kuminta Laras menanti berita dari personalia. Laras juga mengatakan terima kasih dan meninggalkanku. Setelah itu masuk berturut-turut, Meity, Ratna, Rina dan Mayang yang perkiraan Dessy masih perawan.
Meity, Ratna ataupun Rina semua juga kuberi hadiah 5 juta rupiah setiap saat mereka telanjang bulat di depanku, semua berbadan bagus dengan susu yang montok, betul-betul berat bagiku untuk menahan diri menghadapi memek yang masih tetap muda dan fresh seperti punya mereka itu.
Waktu Rina telanjang di depanku, saya tidak tahan untuk tidak menciumi memeknya yang berwarna merah muda itu, kujilati klitorisnya hingga Rina merintih-rintih. Begitu halnya Ratna yang pernah merasakan tusukan kontolku meskipun hanya hingga permukaan memeknya dan selekasnya kucabut kembali.
Mayang yang disangka Dessy masih perawan nyatanya juga sudah tidak perawan, malah cewek satu ini yang berani terang-terangan mengajakku untuk main. Saya sangsi sebab saya hanya ingin main dengan calon pegawai yang benar-benar akan kuterima saja, yang lain cukup main-main saja.
Kesabaran dan ketahananku pada akhirnya berbuah juga. Waktu calon sekretarisku yang bernama Sari masuk, saya merasakan bila cewek ini yang pas untuk mengikuti Dessy menjadi asisten sekretaris. Mata saya dengan tidak sungkan-sungkan melahap muka dan badan Sari yang tinggi besar itu.
Berwajah cantik Ciri khas Jawa, hidungnya mancung dan kulitnya putih. Bibirnya sangat sensual dengan lipstick merah tua. Blousenya yang berpotongan rendah dilapisi jas berwarna biru tua, sekilas saya bisa lihat lekuk buah dadanya yang dalam dan mengisyaratkan bila buah dada pemiliknya montok.
Dari penampilannya, kelihatannya cewek yang satu ini alim, namun saya percaya bila sebenarnya dia ini super hot dan sangat sesuai dengan seleraku. Pandanganku yang jalang itu, tidak buat ia rikuh, jadi ia tersenyum manja saat mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tangannya empuk dan hangat sekali. artikelbokep.com Begitu juga suaranya yang agak bernada bass itu. Semua sangat memuaskan seleraku, hanya saat ini tergantung bagaimana saya bisa membuat supaya dia bisa saya sikat dan setelah itu juga akan kupakai untuk menangani Dessy.
Pikiranku sudah memikirkan bila mereka berdua saya sikat sekalian di ruangan ini, tentu asyik. Setelah berbasa basi dengan bertanya beberapa hal yang sifatnya formil, saya mulai bertanya beberapa hal yang peka, sebab demikian bernafsu aku rasakan hingga suara saya agak gemetar, namun malah yang kulihat Sari jadi tersenyum melihat styleku.
“Sari keberatan tidak bila saya bertanya beberapa hal yang sifatnya pribadi, sebab jadi tangan kanan Bapak, pastinya Bapak juga ingn tahu beberapa hal pribadi kamu.”
“Tentu saja bisa Pak, silahkan Bapak bertanya apa saja.”
Saya menelan ludah mendengar jawaban Sari yang menantang itu.
“Sari tingginya berapa ya?”
“Seratus tujuh puluh enam senti Pak.”
“Berapa ukuran vital Sari?”
“Dada 36, pinggang 30, pinggul 38.”
Saya tersenyum mendengar ukuran vitalnya yang hebat itu. Sari juga menyeringai melihat senyuman saya itu.
“Masak dada Sari sebesar itu, nampaknya kok tidak ya?”
“Benar kok Pak, Sari tidak bohong,” jawabnya merajuk.
“Coba Sari buka jasnya, agar Bapak dapat melihatnya lebih jelas.”
Tanpa ragu-ragu, Sari berdiri dan melepas jasnya. Akhirnya terlihat Blouse Sari yang tidak berlengan hingga saya bisa melihat lengannya yang putih mulus itu.
Memanglah setelah Sari hanya menggunakan blouse, baru terlihat bila susunya memanglah besar. Waktu kusuruh Sari mengangkat lengannya, terlihat juga bila ketiaknya penuh bulu yang sangat saya gemari. Saya semakin bernafsu melihat badan Sari yang sip ini, namun saya masih tetap mesti berupaya supaya Sari benar-benar bisa kutiduri.
“Apakah Sari pernah menonton bokep?”
“Pernah Pak.”
“Sering?”
“Sering Pak.”
“Coba katakan pada Bapak apa yang kamu gemari bila nonton bokep itu.”
Sari pertamanya agak ragu untuk menjawab, namun pada akhirnya keluar juga jawabannya.
“Sari suka bila mereka lakukan adegan pemanasan dan juga lihat mimik muka ceweknya ketika puas.”
Saya rasa-rasanya sudah tidak tahan lagi ingin menubruk Sari, namun saya masih tetap menahan diri.
“Sari, coba bra nya dilepaskan, Bapak menginginkan lihat buah dada Sari.”
“Apa blousenya juga dilepaskan Pak?”
“Terserah.”
Kembali Sari berdiri, dia dengan tenang membuka blousenya dan lalu melepas pengait BHnya.
Betul-betul fantastis toket Sari, besar, montok, putih namun sedikit kendor. Sesaat saya terpana memandangnya, namun saya selekasnya bisa menguasai diri dan berdiri dan berjalan melingkarinya. Saya mendekati Sari. Tanpa ada keraguan kedua tanganku selekasnya meremas toket Sari dengan lembut. Sari hanya diam saja. Kurasakan empuknya toket Sari, saya tahu jika dia sudah tidak perawan lagi.
Remasan tanganku ke toket Sari mengakibatkan puting susunya mulai mengeras, saya menyelusupkan tanganku ke ketiaknya dan mengangkat lengannya tinggi-tinggi. Kuperhatikan ketiaknya yang penuh dengan bulu hitam itu dan tanpa ada sadar saya sudah menciumi ketiaknya.
Waktu tersebut Sari mulai mendesah kegelian. Saya senang menciumi bulu ketiaknya yang berbau harum deodorant itu dan kemudian ciumanku mulai mengarah ke puting susunya.
Sari dengan agak berbisik berkata, “Pak, nanti ada yang lihat lho, Sari takut.” Saya tidak peduli dengan semuanya. Malah sembari mengulum puting susunya, saya mulai melepas rok yang dipakainya. Dengan gampang kulepaskan rok bawah Sari, demikian pula dengan celana dalamnya. Waktu kuraba selangkangan Sari, bisa kurasakan ketebalan bulu memeknya di telapak tanganku. Waktu jariku menyelusup ke dalam memeknya, Sari semakin menggelinjang dan meremas pundakku tanpa ada perlawanan sedikitpun. Sebab waktuku hanya sebentar saja, jadi saya hentikan ciumanku dan mulai melepasi bajuku sendiri.
Sari hanya berdiri saja melihat saya melepas semua pakaianku. Matanya terbeliak waktu kulepas celana dalamku hingga kontolku tersembul keluar.
Dengan terbata-bata ia berkata, “Pak saya takut Pak, miliki Bapak besar sekali, nanti tidak muat lho Pak, saya baru beberapa kali bercinta.”
Saya berbisik supaya ia tidak takut, sebab saya juga akan hati-hati dan kujamin dia tidak akan merasakan sakit, malah akan nikmat. Kubaringkan Sari di sofa yang berada di kantorku dan saya kembali pada mejaku. putri77.net Tanpa ada diketahui Sari, saya memencet interkom untuk memanggil Dessy. Dessy yang sudah tahu dengan kode dari saya, selekasnya masuk ke ruanganku dengan tenang. Namun berbeda dengan Sari yang selekasnya meloncat kaget dengan muka pucat pasi dan kebingungan mencari penutup badan.
“Sari tidak usah takut, toh kelak bila kamu kerja juga dengan Mbak Dessy, jadi rahasiamu juga jadi rahasia Mbak Dessy ya?” Sari hanya diam saja dengan muka merah memandang Dessy yang tersenyum manis padanya.
Waktu kutanyakan di mana kondom yang kubutuhkan, Dessy mengeluarkan dan membukanya lalu dengan berjongkok ia memasangnya di kontolku yang sudah berdiri itu, sebab memanglah maksudnya supaya Sari tidak rikuh dengan Dessy.
Dessy dengan berniat mengulum kontolku dahulu sebelum menempatkan kondom. Bahkan Dessy sempat menelan semua kontolku sampai tinggal biji pelirku saja. Sari melihat semuanya dengan muka merah padam, tak tahu sebab malu atau sebab nafsunya yang sudah naik.
Sari diam saja sewaktu Dessy duduk di atas meja kerja menyaksikan saya sedang mendekati Sari. Kurenggangkan kaki Sari hingga memeknya terlihat merekah merah tua. filmbokepjepang.sex Pelan-pelan kusapukan lidahku ke pinggiran memek Sari. Sari selekasnya mendesah dan mendorong kepalaku, saya diam saja dan kuteruskan jilatanku pada klitorisnya yang bulat itu. Sari merintih-rintih kegelian, tanganku tidak tinggal diam dan turut meremas-remas susunya yang montok itu.
Sari dengan gemetar menggapai kontolku dan diremasnya kontolku dengan gemas sekali. Saya juga kasihan melihat Sari yang sekian kebingungan karena merasakan kegelian yang mengagumkan itu, namun maksudku sebenarnya supaya dia tidak akan merasa sakit bila kontolku yang gede itu menembus memeknya.
Selekasnya saja saya mengarahkan kontolku ke liang memeknya yang sudah basah kuyup dan merekah itu, waktu kulihat ujungnya sudah terselip di antara bibir memek Sari. Dengan perlahan, kutekan kontolku masuk ke memek Sari. Sari menggigit bibirnya seraya tangannya memegang pantatku, tidak tahu ingin menahan atau terlebih mendorong, yang tentu kontolku dengan perlahan berhasil juga masuk semuanya ke dalam liang memeknya.
Memek Sari terasa legit sekali, rasa hangat yang menjepit kontolku membuat saya menggigit bibir karena saking nikmatnya. Namun seperti yang kuduga, Sari kurang memiliki pengalaman dalam persetubuhan, sebab meskipun kontolku sudah mentok menyentuh leher rahimnya, ia diam saja bahkan juga menutup matanya. Saya berbisik di telinganya supaya Sari juga menggerakkan pantatnya, namun Sari tetaplah memilih diam saja.
Pergerakan kontolku naik turun membuat memek Sari menjadi semakin basah dan becek. Saya betul-betul kecewa dengan memek Sari ini, rasa-rasanya saya menginginkan mencabut kontolku dan beralih ke memek Dessy yang tentu lebih pulen dibanding milik Sari ini, namun saya tidak ingin melukai perasaan Sari.
Dengan agak terburu-buru, saya percepat genjotanku supaya saya selekasnya mencapai puncak kenikmatanku. Namun karena Sari masih belum memiliki pengalaman yang banyak, mendadak saja Sari merintih keras, sesaat kurasakan memeknya mengejang.
Rupanya Sari sudah mencapai puncak kepuasannya, tubuhnya berkeringat dan kakinya erat melingkar di pantatku. Dengan beberapa sentakan lagi, akupun memuntahkan air maniku yang tertampung dalam kondom yang kupakai.Setelah rasa geli mulai hilang dari ujung kontolku, saya selekasnya mencabut kontolku dan kusuruh Dessy mengajak Sari untuk keluar dari ruanganku.